Kamis, 01 Desember 2011

Isi Pikiran kita

Ada sebuah kisah tentang seorang pertapa yang sedang mengajarkan ilmu kepada murid-muridnya. Pertapa itu mengambil sebuah ember lalu mengisinya dengan batu-batu sampai penuh, kemudian ia bertanya kepada murid-muridnya, "Sudah penuhkah ember ini ?",lalu murid-muridnya pun menjawab,"Sudah Guru..". Lalu pertapa itupun mengambil pasir dan memasukkan pasir itu kedalam ember yang penuh batu tadi. pasirpun masuk melalui celah-celah batu. kemudian pertapa itupun bertanya lagi kepada muridnya ,"Sudah penuhkah ember ini ?",murid-muridnya ada yang menjawab sudah dan ada yang menjawab belum. lalu pertapa itu mengambil air dan menuangkannya ke dalam ember yang penuh batu dan pasir tadi, air pun meresap kedalam pasir dan batu dalam ember tadi sampai memenuhi ember. sang pertapa kemudian mengambil sebuah ember kosong yang kedua lalu mengisinya dengan pasir hingga penuh, kemudian pertapa itu bertanya kepada murid-muridnya ,"apakah aku bisa mengisinya dengan batu?", murid-muridnya pun menjawab ,"tidak guru..".
Andaikanlah sebuah ember tadi adalah pikiran kita apakah kita akan mengisinya dengan batu dahulu ataukah dengan pasir dahulu?
Alangkah bijaksananya jika kita mengisi pikiran kita dengan ide-ide besar dan mimpi-mimpi yang besar maka ide-ide dan hal-hal kecil akan masuk dengan sendirinya
Bayangkan kalau kita isi pikiran kita dengan hal-hal kecil dan ide-ide kecil maka ide-ide besar tak akan masuk dalam pikiran kita
Bagaimana mau menjadi sesuatu yang besar kalau pikiran kita selalu berisi hal-hal kecil