Senin, 28 Maret 2011

Rekening Benjamin

"Apakah Anda mencintai kehidupan? Jangan hamburkan waktu, karena dari bahan itulah kehidupan dibuat."
Ucapan Benjamin Franklin (1706 - 1790) di atas, sungguh menarik dan menggelitik. Tak percaya? mari kita kutak-katik mencari pesan apa yang tersembunyi dibalik itu
Andaikan setiap pagi rekening Bank kita menerima transfer dana sebesar AS $ 86.400. Jumlah tersebut harus dihabiskan di hari itu juga, karena malam harinya bank akan menghapus sisa yang tak terpakai. Apa yang akan kita perbuat dengan uang tersebut?
Hidup kita sesungguhnya bak sebuah rekening bank waktu. Setiap pagi kita diberi modal 86.400 detik. Malam harinya sisa waktu yang tak terpakai akan dihapus. Begitu seterusnya. Tak ada cerita sisa saldo hari ini bisa dikumpulkan sebagai tabungan besok pagi.
Setiap hari, kita harus bisa menginvestasikan modal yang diberikan guna memperoleh manfaat sebaik-baiknya dalam hidup, menyangkut kesehatan, kebahagiaan, dan kesuksesan.
Kita bisa bertanya kepada seorang pelajar yang tinggal kelas, untuk menyadari betapa berharganya SATU TAHUN. kita bisa bertanya kepada seorang ibu yang melahirkan bayi prematur, untuk menyadari betapa berharganya waktu SATU BULAN. kita bisa bertanya kepada editor majalah mingguan, untuk menyadari berharganya waktu SATU MINGGU. Untuk menyadari nilai SATU JAM,kita bisa bertanya pada sepasang kekasih yang sedang menunggu janji berkencan. Untuk menyadari nilai SATU MENIT, bisa bertanya pada seseorang yang ketinggalan kereta api. Utuk menyadari nilai SATU DETIK, bisa bertanya pada orang yang baru terhindar dari tabrakan mobil.
Hhargailah setiap detik yang kita miliki. Terlebih karena kita menggunakannya bersama-sama dengan orang-orang yang tercinta dalam menjalani hidup ini. Ingat, kemarin merupakan sejarah. Besok masih misteri. Hari ini adalah hadiah.

Diambil dari : Intisari

Minggu, 27 Maret 2011

Penularan Cacing oleh Nyamuk dan Keong

    Ada penyakit cacing yang ditularkan oleh Nyamuk, misalnya filariasis yang banyak menyerang penduduk di daerah pedesaan. Cacing dewasa filariasis hidup dalam saluran dan kelenjar limfe, bentuknya halus seperti serat, berukuran 40 - 100 mm x 0,1 - 0,25 mm. Cacing betina mengeluarkan tempayak mikrofilaria dengan ukuran 250 - 300 mikron x 7 - 8 mikron dan terdapat pada aliran darah tepi. Mikrofilaria ini ditularkan oleh beberapa jenis nyamuk, seperti Culex, Anopheles dan Mansonia. di Indonesia bagian timur, Anopheles barbirostris selain menularkan penyakit malaria juga filaria.
Gejala klinisnya sangat bervariasi, dapat tanpa gejala dan ada yang menunjukkan gejala peradangan pada saluran dan kelenjar limfe, disertai limfedema dan elephantiasis (kaki gajah). Penyebab penyakit kaki gajah diduga karena timbulnya reaksi immuno-kompleks yang menyebabkan kerusakan saluran dan kelenjar limfe.
Pengobatannya menggunakan DEC (Dietilkarbamasin Citrat) yang dapat membunuh cacing dewasa maupun mikrofilaria. Namun, pengobatan pada kaki gajah atau hidrokel hanya dengan pembedahan.
Beberapa spesies keong air dan darat juga mempunyai peranan penting sebagai perantara dalam daur hidup cacing. Bekicot atau keong darat afrika (Achatina fulica) kini banyak menyebar ke daratan asia. kira-kira tahun 1922 keong ini banyak bermukim di Indonesia.
Keong ini merupakan perantara cacing Angiostrongylus cantonensis yang hidup pada pembuluh darah paru-paru tikus. Larva cacing keluar bersama tinja tikus dan dimakan keong. di dalam keong, larva tumbuh menjadi bentuk infektius. Bila masuk dalam tubuh manusia ia senang bersarang pada otak dan dapat mengakibatkan meningitis (radang selaput otak).
Karena keong Achatina telah dibudidayakan di berbagai tempat di Indonesia untuk dijadikan makanan, diharapkan agar kita selalu memasak keong paling tidak selama 2 menit dalam air mendidih. Setelah memegang keong, tangan dicuci bersih sebelum makan. di samping itu tempat pembiakan keong harus di hindarkan dari tikus.

Diambil dari : Berbagai sumber

Sabtu, 26 Maret 2011

Kesempatan Yang Tersembunyi

Bila anda tak pernah melakukan kesalahan, ada baiknya anda
melihat lagi langkah anda. Jangan-jangan anda tak melangkah
setapak pun. Kesalahan memang tak mengenakkan, namun seorang
optimis lebih banyak belajar dari kesalahan daripada dari
keberhasilan. Kesalahan menuntun anda untuk mempelajari
kembali sesuatu yang terjadi. Bukan cuma itu, kesalahan
memimpin anda untuk mengambil tindakan yang lebih baik.

Kesalahan adalah kawan baik yang mengatakan secara samar
apa yang harus anda kerjakan. Lihatlah kesalahan apa adanya.
Jauhkan prasangka, kesedihan dan ratapan bila kesalahan
menimpa anda. Karena, dibalik kesalahan tersimpan kesempatan
yang tersembunyi.

Colombus melakukan "kesalahan" yang besar dalam perjalanannya mencari jalur ke India, yaitu menemukan benua Amerika. Namun
bertahun-tahun kemudian, jutaan orang mengikuti "kesalahan"
tersebut untuk menuai kemakmuran hidup mereka. Masihkah anda
menganggapnya sebagai kesalahan?

Jumat, 25 Maret 2011

Rahasia sukses orang jepang

Pernah orang Jepang dijuluki les marchands des transistors (pedagang transistor) oleh de Gaulle. Namun sekarang mereka bukan hanya juara dunia dalam hi-fi, tetapi juga dalam microprocessor, mobil, bioindustri dan lain-lain.
Dalam sepuluh tahun terakhir produksi Jepang meningkat dua kali lebih cepat daripada Amerika Serikat. Apa rahasianya?
Berikut ini kita akan menjenguk orang-orang yang mempunyai andil besar dalam kemajuan tehnik Jepang.
Mula-mula kita jumpai Akio Morita si pencipta perusahaan Sony. Dia menyukai olahraga golf, sekaligus menjadi pengagum musikus Beethoven. Saking gandrungnya pada musik sampai-sampai di lapangan pun dia ingin bermain golf sambil mendengarkan Symphony kesembilan.
“Saya membutuhkan sebuah alat kecil dengan pengeras suara,” kata Akio Morita pada anak didiknya. Tak lama kemudian tcrciptalah walkman.
Dia berusia sekitar enampuluhan, kurus, rambutnya putih dan matanya hampir kuning. Tapi ia nampak seperti umur duapuluh karena semangatnya yang tak kenal lelah.
Rumahnya di daerah kedutaan, di Tokyo. Bertingkat, dengan kebun dan sebuah kolam renang. Boleh dikata dia seorang boss Jepang yang sudah berorientasi ke Barat. Dia tak berkeberatan istrinya turut menjamu tamu dalam pakaian Barat. Tetapi, ia tetap menjalani hidup sederhana dan kekeluargaan menurut tradisi.
Setiap pagi pukul delapan tepat Akio Morita tiba di kantor. Ia selalu mengenakan seragam yang sama dengan yang dipakai anak buahnya, meskipun jas luarnya buatan Inggris. Ini untuk menunjukkan semangat demokratis yang menjiwai setiap perusahaan Jepang.
Pada tahun 1947 Akio Morita mendirikan perusahaan Sony; memasarkan transistor yang pertama, televisi berwarna pertama, dan walkman pertama. Saat ini perusahaan sedang maju-majunya, ia mengekspor 70% dari produknya. “Pasaran kami adalah seluruh dunia,” katanya.
Kemajuan teknologi Jepang didorong oleh semangat untuk menyegerakan, dengan penuh kesadaran dan rasa kebanggaan. Tidak sampai dua generasi untuk mewujudkan mukjizat ini. Sebelumnya, orang Barat mengejek, Jepang hanya bisa membuat sepeda yang rodanya tidak bisa berputar dan jam-jam yang tidak bisa dipercaya. Karikatur tahun tigapuluhan pernah menunjukkan gambar seorang pemburu menyandang sepucuk senapan, yang ketika picunya ditarik maka larasnya menggembung. Capnya: made in Japan (bikinan Jepang).
Tetapi tiba-tiba orang Jepang tergila-gila pada perlombaan matematika dan fisika. Ujian-ujian di berbagai universitas menjadi sangat berat dan terjadi persaingan mati-matian. Ini menghasilkan orang-orang yang pandai. Di Pusat Penelitian Sony, jejak kaki para direktur yang sukses dicetakkan di atas tanah, seperti halnya jejak kaki para bintang Hollywood di studio MGM.
Saingan istrinya sebuah komputer Sama dengan majikannya, Makoto Kikuchi direktur baru pada Pusat Penelitian Sony ini bisa berbahasa Inggris, dengan tujuan dapat berbicara dengan robotnya; sebuah “Apple” Amerika. “Masih yang terbaik untuk saat ini,” ucapnya jujur. Laki-laki berusia 45 tahun ini sebelumnya sudah sangat terkenal di Jepang sebagai ilmuwan yang paling mengagumkan dari Pusat Penelitian Negara. Ia mengkhususkan diri dalam microprocessor. Ia pindah ke Sony enam tahun yang lalu.
Dalam sebuah rumah yang amat kecil berbentuk bujur sangkar dan terbuat dari kertas minyak itulah ia tinggal bersama istrinya dan hidup dengan sederhana. Dengan kimononya dan berlutut di atas tikar Jepang, istrinya dengan setia menemani suaminya bermain dengan komputer.
Mottonya: Research Makes The Difference, menggambarkan keambisiusan Makoto Kikuchi. Motto ini ditulis pada truk-truk perusahaan dalam bahasa Inggris supaya menimbulkan kesan eksotis.
Ia punya rencana untuk beberapa tahun mendatang: membuat komputer yang bisa menguraikan bahasa percakapan orang Jepang supaya setiap orang Jepang dapat berbicara dengan komputer.
Dengan senang hati, dia mengundang 190 penyelidik datang ke pusat penelitiannya. Kata Makoto: “Sony memberikan 3,5 sampai 5% penghasilannya untuk penelitian.” Tambahnya: “Sebelum ini saya bekerja di sebuah laboratorium di Amerika Serikat. Di Sony, cukup hanya satu jam bagi saya untuk memperoleh sebuah alat yang harganya setengah juta dolar. Saya lalu bisa menghargai perbedaan ini.” Ia tetap seorang Jepang Tulen meskipun lama tinggal di Amerika Serikat.
Para peneliti Sony mempelajari sinar energi matahari, teknologi silikon dan lainnya. Tetapi bidang yang paling disukainya adalah semiconductor. Dia memulai segalanya dari nol pada tahun 1976.
Di perusahaan Sony, kaitan penelitian produksi dengan pemasaran merupakan satu keharusan yang permanen. Contohnya, setiap Minggu pagi Makoto sarapan bersama Akio Morita dan Direktur Marketingnya. Hubungan yang begitu wajar dan akrab antara peneliti dan pemimpin ini jarang sekali terjadi di Amerika maupun di Eropa.
Morita yang sudah begitu kebarat-baratan, yang kalau bermain golf memakai kemeja dan topi Amerika, tetap membungkukkan badan sampai ke tanah bila berjumpa dengan kawan. Dalam mobil ia memiliki telepon, televisi dan magnetoskop; tetapi ia tetap mengenakan seragam yang sama seperti 35.000 anggota Sony.
Honda tidak memberi warisan kepada anak Soichiro, 78 tahun, adalah pendiri Honda Motor. Ia juga mengenakan seragam karyawan biasa di perusahaan, kemeja dan topi putih. Dia lebih suka bekerja di bengkel, meskipun tersedia ruangan di setiap perusahaannya. Sebelum pecah perang, ia pernah menjadi montir biasa.
Sedikit demi sedikit ia turut meletakkan dasar perusahaan. Sekarang ia mengepalai 23.000 buruh dan membawahi 43 perusahaan di 28 negara (enam ada di Jepang).
Anak buahnya diberi kepercayaan total dan tanggung jawab pribadi atas apa yang dihasilkannya.
Soichiro tidak memiliki harta pribadi. Dia tinggal dalam sebuah rumah sederhana. Kegemarannya melukis di atas kain sutra dan bermain golf. Barangnya yang berharga cuma sebuah helikopter dan mobil biasa. Penghasilannya dipakai untuk penelitian dan bea siswa kaum muda. Dia bahkan tak memberi warisan kepada anak-anaknya.
“Warisan paling berharga yang dapat saya berikan adalah membiarkan mereka sanggup berusaha sendiri,” katanya.
Hadiah untuk gagasan yang paling baik
Kyoto Ceramics adalah salah satu pabrik pembuat microchips (elemen-elemen kecil komputer) yang paling kuat di dunia.
Omset Kyoto Ceramics 400 juta dolar dan menghasilkan keuntungan luar biasa, 12% setelah dipotong pajak.
Ada tujuh buah perusahaan di Amerika Serikat dan tiga di Jepang. Inamori sang pemimpin, seperti juga Soichiro Honda dan Kaku pemimpin Canon, menganggap dirinya sebagai karyawan biasa. Selisih gaji direktur dan buruh baru di Jepang lebih kecil bila dibandingkan dengan di Eropa dan Amerika Serikat.
Cara hidup pemimpin Jepang sangat sederhana dibanding dengan rekan-rekan di Barat. Rasanya mereka memandang rendah kemewahan. Suatu barang harus ada fungsinya.
Bagaimana mereka bisa memegang prinsip sebaik itu? Mari kita menengok ke Gamo, salah satu pabrik keramik di Kyoto. Kurang lebih 50 kilometer dari Kyoto. Di sini pada pukul delapan pagi seluruh karyawan Gamo berkumpul dalam ruang-ruang besar. Dari tiap ruang, di atas sebuah panggung seorang laki-laki meneriakkan: berdiri, bersiap, luruskan kaki dan istirahat. Ratusan laki-laki dan perempuan dalam seragam biru berdiri siap. Laki-laki lalu melaporkan hasil pekerjaan bulan lalu dan menambahkan delapan pesan produksi, tentang mutu, penurunan ongkos dan sebagainya.
Selesai laporan, dia memanggil lima orang maju ke depan. Mereka diberi hadiah, karena telah menyumbangkan gagasan yang paling baik, pada bulan sebelumnya. Di semua perusahaan Jepang, para insinyur dan buruh diundang menyumbangkan gagasan untuk lebih memajukan produktivitas, keamanan dan semua bidang yang berkaitan dengan kehidupan perusahaan.
Di Canon, setahun yang lalu, masuk sekitar 146.242 gagasan yang ternyata dapat menghemat lebih dari tujuh juta yen!
Sebulan sekali mereka berkumpul, memberi laporan pekerjaan selama ini, bertukar pengalaman dan mutu pekerjaan mereka.
Hadiah bagi gagasan mereka yang terpilih antara lain medali, jam tangan, tiket kereta atau pesawat terbang. Yang kurang berinisiatif tak akan mendapat apa-apa. Tak pernah terjadi seseorang mendapat sanksi negatif.
Setiap pekerja memiliki saham dan dividen dari perusahaan. Benar-benar merupakan perwujudan demokrasi yang didasarkan pada penghargaan hasil kerja dan atas hierarkinya. Di Jepang, persaingan ditumbuhkan sejak kanak-kanak. Keluaran sekolah bereputasi tinggi lebih mudah mendapatkan pekerjaan yang baik.
Di tiap perusahaan ada serikat buruh, yang setiap tahunnya mengorganisir pemogokan untuk memperoleh kenaikan gaji yang disebut Shunto. Tetapi Shunto ini cuma suatu upacara tradisi, bukan pemogokan seperti layaknya di Barat.
Robot membuat robot Di kaki Gunung Fuji ada robot membuat robot. Robot-robot itu bekerja dengan diam-diam. Beberapa manusia membaca lembaran kertas besar yang keluar dari terminal robot. Di Honda Motor Cie, di sebuah dusun dekat Tokyo, kita bisa melihat mobil yang di-assembling oleh robot, yang mematri 160 kali setiap detiknya. Grup-grup yang terdiri dari lima atau enam buruh memeriksa hasil kerja robot. Setiap buruh diizinkan menghentikan pekerjaan dengan cara menekan tombol merah, bila ada yang kurang beres.
Hasilnya: pada produksi akhir hanya ada 0,1% yang apkir, dibanding dengan 20% di Eropa. Di Sony, semua karyawannya teliti. Para majikan di Eropa memimpikan pabrik mereka bisa menyamai Jepang, dan mendambakan buruh-buruh yang serupa pula.
Di perusahaan Canon, Tuan Kaku yang adalah presiden direkturnya itu dan para buruhnya, saling menundukkan kepala mereka sama dalamnya. Percakapan antara mereka bisa membuat heran telinga-telinga Perancis.
Tuan Kaku menjelaskan secara mendetil target keuangan dan tehnik yang ingin dicapai perusahaan. Kepala serikat buruh Canon meyakinkan majikannya, keberhasilan Canon merupakan satu kepuasan bagi seluruh karyawan dan mereka ingin bekerja sama sepenuhnya bersama direksi.
Majikan-majikan Eropa sangat kagum melihat modernisasi Jepang. Kagum bukan hanya karena melihat sindikat-sindikat buruh dapat bekerja sama begitu baik dangan majikannya, tetapi juga melihat para majikan yang tak pernah memecat buruhnya itu.
Mereka melihat suatu industri di mana otomatisasi tidak menciptakan pengangguran, dan setiap buruh mau dan dapat memahami apa pun yang mereka lakukan. Mereka juga mendapat penjelasan mengenai jalannya perusahaan. Yang nampak di depan mereka adalah sebuah dunia, di mana disiplin yang mirip disiplin militer itu dapat berjalan berdampingan dengan rasa hormat pada setiap individu. Inilah rahasia kemajuan Jepang

Sumber : Majalah Intisari


Aku tidak memilih menjadi insan biasa

Aku tidak memilih menjadi insan biasa
Memang hakku menjadi insan luar biasa
Aku mencari kesempatan bukan perlindungan
Aku tidak ingin menjadi warga yang terkukung

Rendah diri dan terperdaya karena dilindungi pihak berkuasa
Aku siap menghadapi resiko yang diperhitungkan
Berangan-angan untuk gagal dan sukses

Aku menolak menukar insentif dengan derma
Aku memilih tantangan hidup dari pada derma
Aku memilih tantangan hidup dari pada kehidupan yang terjamin
Kenikmatan mencapai sesuatu bukan utopia yang basi

Aku tidak akan menjual kebebasanku
Tidak juga kemuliaanku untuk mendapatkan derma
Aku tidak akan merendahkan diri pada sembarang atasan dan ancaman
Sudah menjadi warisan untuk berdiri tegak, megah dan berani

Untuk berpikir dan bertindak untuk diri sendiri
Untuk meraih keuntungan dari hasil kerja sendiri
Dan aku siap menghadapi dunia ini dengan berani dan berkata

“INI TELAH KULAKUKAN”

Segalanya ini memberikan makna seorang insan


Karya : Dean Afange